Dewi ular - ada apa dengn setan | Page 3

sultan
seorang saudara
kandung. Sampai sekarang di hati Yannu masih menyimpan
dendam yang entah kapan dapat terlampiaskan atau tidak,
Sebab, kematian Rubby adalah kematian yang cukup tragis.

Rubby tewas dibunuh oleh perampok yang membawa kabur
taksinya dan melemparkan mayat Rubby ditepi sungai. Diduga
perampoknya tidak hanya satu orang. Rubby mengalami
beberapa luka tusuk di sekitar pinggang serta dada kiri.
Bagian belakang kepalanya terluka akibat pukulan benda
keras. Sedangkan pada bagian lehernya terdapat bekas lilitan
tali plastik yang mencekiknya kuat-kuat.

Kondisi mayat yang seperti itu menandakan bahwa selain
mendapat serangan dari samping kiri, Rubby juga diserang
dari belakang oleh satu atau dua orang. Mungkin pada
awalnya mereka berpura-pura sebagai penumpang biasa,
sehingga Rubby tak sempat curiga pada mereka. Sangat
disayangkan, hingga sekarang taksi itu belum ditemukan oleh
petugas dan pelakunya pun belum ada yarig tertangkap.

Timbul pertanyaan di benak mereka setelah mendengar
penuturan Ujang; apakah karena pelakunya belum tertangkap
maka arwah Rubby bergentayangan di malam menjelang 40
hari kematiannya itu?

"Menurut Mas Budi, apakah cerita Ujang tadi bisa
dipercaya?" tanya Bang Eddy yang berperut agak buncit.

"Kalau melihat sampai babak belur begitu, kayaknya Ujang
nggak mungkin mengarang-ngarang cerita seperti itu."


Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

"Iya. Memang dia benar-benar ketakutan sekali. Tapi
mungkin nggak si Ujang salah lihat, atau terganggu oleh
halusinasinya sendiri, atau entah ��� lagi? Sebab, anak ini
sebenarnya penakut tapi ...... "

Suara deru motor ngebut dari arah komplek telah
memancing perhatian mereka, membuat Bang Eddy
menghentikan kata-katanya. Memandang ke arah datangnya
motor berkecepatan tinggi itu. Agak jauh di belakang motor
itu ada motor lain yang juga berkecepatan tinggi. Suara yang
keluar dari knalpotnya seperti jeritan setan merobek kesunyian
malam.

"Siapa mereka?" suara Jamil terdengar sangat pelan,
seperti orang menggumam. Mas Budi yang berdiri tak jauh
dari pintu masuk warung Bang Oyom segera berkata pula
dengan suara agak keras.

"Kayaknya ada nggak beres lagi nih."

"Ada yang ribut kali," sahut Sarman.

Motor yang paling depan dipakai untuk berboncengan oleh
dua anak remaja berusia sebaya. Motor jenis bebek itu
berhenti di depan warung. yang diboncengkan turun, yang
satu tetap di atas motor dengan mesin masih tetap hidup.

"Bang, ada telur ayam kampung, Bang?" tanya anak itu.

"Ada" jawab Mang Oyom, lalu bergegas ke balik meja
dagangan.

Melihat wajah anak itu agak tegang, Jamil langsung
menegur dengan rasa ingin tahunya.

"Malam-malam begini nyari telur ayam kampung, mau buat
���?"

"Buat... itu... buat syarat, katanya."

"Syarat apaan, Dik?" Mas Budi segera mendekat.


Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

"Syarat... ngusir setan," anak itu menjawab agak segan.

"Ngusir setan?!" Ujang tersentak dan mulai tegang lagi.

"Ngusir setan gimana?" Jamil makin mendesak anak itu.

Yang duduk di atas motor menyahut dari kejauhan.

"Ada orang mati hidup lagi!"

Ujang langsung menyambar, "Bang Rubby. maksud elu...?!"

"Iya, Bang Rubby..." jawab anak yang menunggu telur
ayam kampung dari Mang Oyom.

Motor kedua datang. Juga dinaiki dua remaja tanggung.
Mereka teman kedua remaja yang datang lebih dulu. Akhirnya
mereka berempat saling berceloteh dengan wajah tegang,
menceritakan tentang kemunculan Rubby di bekas rumah
kontrakannya. Kemunculan Rubby membuat para tetangga
ketakutan dan suasana menjadi gempar.

Lalu, salah seorang dari para tetangga yang dianggap
sebagai orang pintar segera mendekati Rubby, memberi
teguran baik-baik, dan meyakinkan yang lain bahwa tamu
aneh yang datang malam itu tidak berbahaya. Yannu sempat
ketakutan dan tak berani membukakan pintu untuk menerima
kedatangan Rubby. Tetapi setelah mendengar saran si orang
pintar tadi, akhirnya Yannu berani membukakan pintu.

Diam-diam si tetangga yang dianggap sebagai orang pintar
itu minta dicarikan telur ayam kampung. Telur itu akan dipakai
untuk membuktikan, apakah yang datang saat itu adalah
kekuatan setan menyerupai almarhum Rubby, atau memang
Rubby yang sebenarnya.

"Kalau begitu ��� yang dikatakan Ujang tadi... benar!" kata
Sarman dalam hatinya.

Yang lainnya pun berkesimpulan sama. ��k�, dengan rasa
sangat penasaran, Sarman segera pergi ke rumah
kontrakannya Rubby. Ia berboncengan dengan Mas Budi dan


Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Bang Eddy diboncengkan Jamil. Mereka ingin membuktikan
kebangkitan Rubby dari alam kuburnya, Ujang tak berani ikut
ke sana. Ia masih trauma, sehingga memilih tinggal di warung
bersama Mang Oyom.

Ternyata kabar itu bukan isapan jempol belaka. Gang
masuk menuju deretan rumah kontrakan milik Haji Napih
tampak dipadati orang. Mereka berkerumun di depan rumah
paling ujung. Di rumah paling ujung itulah Rubby dikerumuni
orang banyak yang sudah tidak takut dengan kebangkitannya,
tapi justru terheran-heran melihat kenyataan yang ada. Rubby
yang sudah hampir 40 hari dikubur itu, kini pulang dalam
keadaan sehat, tanpa luka atau membusuk sedikit pun.

Hanya saja, agaknya kemampuan berpikir Rubby sangat
berkurang. Ia seperti orang bego, yang menjawab pertanyaan
dengan ragu dan hanya sepatah dua patah kata saja yang
mampu ia ucapkan sebagai jawaban.., Lebih dari sepuluh
orang mencoba mengajukan pertanyaan pada pemuda
berambut ikal yang sudah tidak memiliki luka lagi,
sebagaimana luka yang dideritanya sewaktu ia dikuburkan.

"Rub, lu masih kenal gue kan?" Bang Eddy menyapa.

Rubby yang duduk di teras rumah diremuni orang banyak
itu memandangi Bang
Continue reading on your phone by scaning this QR Code

 / 21
Tip: The current page has been bookmarked automatically. If you wish to continue reading later, just open the Dertz Homepage, and click on the 'continue reading' link at the bottom of the page.