Dewi ular - ada apa dengn setan | Page 9

sultan
bayangan
hitam. ��k�, terjadilah iedakan yang cukup besar dan keras.

Bleeegggaaaaaarr. !!

"Aahkk...!"

Terdengar suara pekikan wanita bertepatan dengan
hancurnya bayangan hitam tadi. Beberapa kejap kemudian
Biggan melihat sesuatu jatuh terhempas atas atap rumah ke
tanah berbatu koral yang menjadi jalur penghias taman dekat
pagar depari.

Wuuuuss... !

Brrrraaakk..., gusraaaak...!

Ternyata ia seorang wanita berambut panjang.

Rambutnya terlepas meriap dan mengepulkan asap. Wanita
itu mengenakan gaun longgar berwarna hitam. Wajahnya tak
sempat terlihat jelas karena tertutup rambut panjangnya yang
meriap ke depan saat ia jatuh, sampai bangkit pun rambut itu
masih menutupi wajahnya.


Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

"Heeyy...!!"seru Biggan setelah ia menggunakan kekuatan
tenaga intinya untuk menarik benda pembias cahaya rembulan
itu, yang dalam tempo singkat dapat meluncur cepat dan
tertangkap oleh tangannya. Biggan pun segera menghampiri
wanita berambut panjang itu.

Namun gerakan Biggan terlambat. Wanita itu sudah lebih
dulu lenyap bagaikan ditelan bumi sebelum Biggan berhasil
mengenali wajahnya. Begitu pula Buron yang sudah menjelma
menjadi pemuda berambut kucai, ia tak sempat mengenali
wajah wanita tersebut karena sebelum ia bergerak lebih dekat
lagi, wanita tersebut sudah lenyap lebih dulu. Ia pergi
melarikan diri tanpa meninggalkan jejak gaib. Buron tak
mungkin dapat melacaknya.

"Ron...!" seru Sandhi. "Tutup kembali pagar gaib kita!"

Buron teringat hal itu, kemudian segera mengaktifkan
kembali pagar gaib yang berfungsi sebagai benteng
pertahanan, agar kekuatan gaib asing tak dapat masuk ke
rumah Kumala Dewi. Pagar gaib itu juga akan berfungsi
sebagai alarm bagi kekuatan gaib asing yang coba-coba
menerobos wilayah itu dengan cara menjebolnya.

"Siapa wanita rambut panjang tadi?" tanya. Biggan.

Buron sentakkan bahunya. "Nggak tahu. Aku belum pernah
mengenali ��nampilan���, rupanya, malah energi gaibnya pun
cukup asing bagiku. Mungkin... Sandhi tahu."

Sandhi menyahut dari belakang Buron.

"Mana gue tahu. Urusan gue kan transportasi, bukan
urusan gaib."

Mereka saling bertanya-tanya, siapa wanita berambut
panjang tadi. Memang tidak ada yang dapat menduga siapa
dia. Tapi setidaknya missi kedatangannya bisa diterka;
mencuri energi saktinya Kumala, atau entah ���, yang jelas
missiitu pasti missi negatif.


Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Sementara itu, di dalam kamar pertapaannya, Kumala Dewi
juga bertanya-tanya dalam hati. Keributan di luar rumahnya
tadi sangat diketahui olehnya. Kekuatan si penyusup berambut
panjang tadi, juga dapat diketahui batas ketinggiannya. Tetapi
rupanya di dalam kamar Kumala Dewi merasakan debar-debar
yang menggelisahkan hati.

Pada mulanya, ketika Perwira Utama dari galaksi seberang
itu datang, Kumala Dewi tidak mengetahui kehadiran sang
tamu. Karena pada waktu Buron bicara dengan suara gaibnya
Biggan, gadis berbadan ular itu sedang melakukan meditasi
total. Menutup seluruh indera yang ada, termasuk indera
keenamnya.

Meditasi total itu selesai tepat terjadi suara gaduh di luar
rumah. Ia segera menggunakan deteksi gaibnya untuk
mengetahui keributan yang terjadi pada saat itu. Ooh,
ternyata ada pihak lain yang berhasil menyusup karena
keteledoran Buron yang membuka pagar gaib tanpa ditutup
lagi. Bagi Kumala hal itu tidak perlu diperpanjang. Siapa pun
bisa melakukan kesalahan berdasarkan alasan lupa. Kumalajuga
mengetahui keinginan si penyusup itu hanya untuk
mencuri energi saktinya yang berhamburan ke mana-mana.
Bagi Kumala, hal itu adalah biasa dan tak perlu diperdebatkan
dalam hati.

Tentang siapa wanita itu, bagi Kumala juga bukan sesuatu
yang penting untuk dilacak secara terburu-buru. Cepat atau
lambat ia pasti akan mengetahui siapa sebenarnya si
penyusup tadi.

Namun ketika terjadi ketegangan antara Buron, si
penyusup dan Biggan, mata batin Kumala dewi sempat
menembus dinding kamarnya. Secara sepintas ia melihat
sekelebat bayangan melintas dari depan garasi ke halaman
depan. Saat itulah hati Kumala Dewi berdebar-debar. Ia
sempat mengalami ketegangan batin.


Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

"Siapa dia?! Apakah benar ��� yang kulihat tadi? Atau
hanya suatu fatamorgana yang tercipta dari halusinasiku?"
pikirnya saat itu.

Sesuatu yang dilihatnya sepintas tadi teramat mengejutkan
bagi Kumala, sampai-sampai ia tak berani mengulang untuk
melihat keadaan di luar rumahnya. Ia takut membuktikan ���
yang sempat tertangkap oleh penglihatan batinnya tadi.

"Duuuh, ��� iya ��� bukan, sih...?! Kenapa aku jadi
gemetar? Kalau bukan, kenapa aku jadi deg-degan begini,
ya?"

Hampir saja tadi Kumala memanggil Buron. Atau ingin
mengirim suara gaibnya pada Buron. Tapi setelah
dipertimbangkan lebih masak lagi, ia putuskan untuk tidak
melakukan apa-apa, karena ia sedang dalam kondisi fisik yang
membutuhkan konsentrasi ritual sangat serius.

Meski pun ia berusaha untuk kembali ke jalur gaib
ritualnya, namun bayangan yang dilihatnya sepintas tadi
benar-benar sulit untuk dilupakan. Debar-debar keresahannya
sulit untuk dijinakkan. Karena, bayangan seseorang yang
berkelebat dari depan garasi tadi mempunyai bayangan
berwarna biru. Bayangan itu mempunyai makna yang sangat
besar bagi kehidupannya di masa mendatang.

Kumala Dewi akan diizinkan kembali hidup di Kahyangan
kalau ia sudah berhasil menemukan cinta sejati, yaitu seorang
suami yang menjadi jodohnya. Sedangkan para dewa senior
pernah mengatakan padanya mengenai ciri-ciri calon
jodohnya. Bahwa, ciri-ciri utama dari pemuda yang akan
menjadi jodohnya Kumala Dewi adalah... dia memiliki
bayangan tubuhnya berwarna biru di saat terkena sinar bulan
purnama, (Baca serial Dewi Ular dalam episode: "Korban
Kutukan").

Bayangan biru itu hanya dapat dilihat oleh mata Kumala
sendiri. Bayangan biru itu hanya
Continue reading on your phone by scaning this QR Code

 / 21
Tip: The current page has been bookmarked automatically. If you wish to continue reading later, just open the Dertz Homepage, and click on the 'continue reading' link at the bottom of the page.